-->

Laporan Laba-Rugi (Income Statement)

Block dan Hirt mendefinisikan, “The Income Statement is the major device for measuring the profitability of a firm over a period of time” (p. 28).
Menurut Fraser dan Ormiston yang diterjemahkan oleh Setyautama, S. (2004), “Laporan laba-rugi (disebut juga laporan pendapatan) menyajikan pendapatan beban laba bersih, dan laba per lembar saham untuk satu periode akuntansi. Biasanya satu tahun sekali atau satu kuartal satu” (h. 100).
Menurut hemat penulis, laporan laba-rugi adalah ikhtisar pendapatan dan beban yang menunjukkan hasil bersih (laba bersih atau rugi bersih) suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi. Unsur – unsur laporan laba-rugi menurut IAI (2004) mencakup :
a.   Pendapatan
b.   Laba rugi usaha
c.   Beban pinjaman
d. Bagian  dari  laba  atau  rugi  perusahaan  afiliasi  dan  asosiasi  yang  diperlakukan menggunakan metode ekuitas
e.   Beban pajak
f. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan g.   Pos luar biasa
h.   Hak minoritas; dan
i.Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan (h. 1.14).
Menurut  Fraser  dan  Ormiston  yang  diterjemahkan  oleh  Setyautama,  S.  (2004), unsur-unsur laporan laba-rugi adalah sebagai berikut :
 Penjualan Bersih (Net Sales); Seluruh pendapatan penjualan selama tiga tahun, setiap  tahun  diperlihatkan  sesudah  dipotong  dengan  retur  dan  diskon.  Retur penjualan adalah pembatalan penjualan, dan diskon penjualan adalah potongan dari harga faktur asli. Karena penjualan adalah sumber pendapatan terbesar untuk semua perusahaan, tren angka ini menjadi elemen kunci ukuran kinerja perusahaan.
 Harga  Pokok  Penjualan  (Cost  Of  Goods  Sold);  Pengurangan  pertama  dari penjualan adalah harga pokok produk yang dijual kepada pelanggan. Beban ini disebut harga pokok penjualan (h. 103). Jumlah harga pokok penjualan sangat dipengaruhi  oleh  asumsi  arus  biaya  yang  dipakai  untuk  menilai  persediaan. Hubungan antara harga pokok penjualan dengan penjualan bersih disebut persentase harga pokok penjualan, adalah satu penentu laba, karena harga pokok penjualan adalah beban terbesar untuk semua perusahaan.
Laba Kotor (Gross Profit) ;  Beda antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan disebut laba kotor. Laba kotor adalah laba tingkat pertama dalam laporan laba-rugi yang multiple step. Laba kotor menunjukkan berapa besar laba yang dihasilkan perusahaan sesudah dipotong dengan harga pokok penjualan. Laba kotor dinyatakan dalam persentase terhadap penjualan bersih disebut profit margin.
 Beban   Usaha   (Operating   Expense)   ;   Mengacu   pada   pendapat   IAI   (2004) perusahaan menyajikan di Laporan Laba Rugi, rincian beban dengan menggunakan klasifikasi yang didasarkan pada sifat atau fungsi beban di dalam perusahaan. Ada 5 kategori beban operasi, yaitu :
- Beban penjualan dan administrasi , adalah beban yang berhubungan dengan penjualan barang atau jasa, dan fungsi manajemen di bisnis perusahaan. Termasuk gaji, sewa, asuransi, utility, supplies, dan kadang-kadang penyusutan dan beban iklan.
- Beban iklan  , adalah beban yang besar dalam anggaran pemasaran yang menentukan kesuksesan perusahaan.
- Pembayaran sewa guna usaha , termasuk biaya yang berhubungan dengan sewa fasilitas outlet eceran (h. 105).
- Penyusutan dan Amortisasi ; Penyusutan digunakan untuk mengalokasikan harga aktiva berwujud seperti properti, mesin, peralatan, perabot, dan kendaraan.  Amortisasi  adalah  proses  pengurangan  aktiva  tak  berwujud, patent, copyright, merk dagang, izin, franchise, dan goodwill. Nilai untuk mendapatkan dan menggabungkan sumber alam : minyak, dan gas, mineral, dan hutan ; dialokasikan melalui deplesi. Jumlah biaya yang diakui dalam periode akuntansi    tergantung    pada    tingkat    investasi    aktiva    yang bersangkutan, estimasi usia ekonomis aktiva tersebut dan nilai sisa, dan metode penyusutan yang dipakai (h. 106).
- Perbaikan  dan  pemeliharaan  ,  adalah  beban  reparasi  dan  pemeliharaan properti, pabrik, dan peralatan. Beban yang dikeluarkan hendaknya berkaitan dengan tingkat investasi dan umur, dan kondisi aktiva tetap perusahaan. Seperti   halnya   biaya   riset   dan   pengembangan   dan   iklan   dan   beban pemasaran, cadangan yang tidak cukup untuk memelihara dan perbaikan aktiva tetap akan mengganggu kelancaran/keberhasilan bisnis perusahaan. Kategori ini, sebagaimana penyusutan harus dievaluasi sehubungan dengan investasi perusahaan dalam aktiva tetap.
 Laba Usaha (Operating Profit) ;     Laba usaha (juga disebut EBIT) adalah laba tingkat ke 2 dalam laporan laba-rugi dan mengukur kinerja kegiatan perusahaan secara keseluruhan, laba kotor dikurangi dengan beban usaha. Angka laba usaha memberikan  kita  satu  dasar  untuk  mengukur  kesuksesan  terpisah  dari  kegiatan pembelanjaan dan kegiatan investasi dan terpisah dari status pajak.
Pendapatan (Beban) Lain-lain ; Termasuk dalam kategori ini adalah pendapatan dividen, pendapatan bunga, dan beban bunga, laba (rugi) investasi, laba (rugi) penjualan aktiva tetap (h. 107).
Laba Sebelum Pajak , adalah laba sebelum dipotong dengan pajak. Pajak penghasilan  dibicarakan  dalam  catatan  laporan  keuangan  menggambarkan  beda antara angka pajak penghasilan yang dilaporkan dengan jumlah pajak penghasilan yang dibayar (pajak yang ditangguhkan).
Laba Bersih (Net Earnings) ; Laba bersih atau “Garis Bawah” adalah laba perusahaan sesudah memperhitungkan semua pendapatan dan beban yang dilaporkan semasa periode akuntansi (h. 108).
 Laba Per Saham Biasa (Earning Per Common Share) ; Laba per saham adalah laba bersih yang tersedia untuk para pemegang saham untuk periode dibagi angka rata-rata saham biasa yang beredar. Gambaran ini menunjukkan pengembalian (return) kepada para pemegang saham untuk setiap saham yang mereka miliki (h.109).

Laba Komprehensif (Comprehensive Income) ; Ada 4 macam komponen laba komprehensif, yaitu :
- Dampak   penjabaran   valuta   asing adalah   hasil   pengungkapan   yang digariskan oleh Statement FASB No. 52 “Foreign Currency Translation”. Jika satu perusahaan Amerika beroperasi di luar negeri, laporan keuangan luar negeri harus diterjemahkan dalam dolar Amerika pada akhir tahun. Karena ada perubahan nilai dolar terhadap valuta asing, ada kemungkinan laba atau rugi dalam proses penjabaran valuta. Laba atau rugi valuta asing yang berfluktuasi dari periode ke periode, diakumulasi di seksi ekuitas pemegang saham.
- Keuntungan atau kerugian atas yang tidak direalisir ; Berdasarkan saduran dari statement FASB No. 115, keuntungan atau kerugian atas yang tidak direalisir investasi di surat-surat berharga hutang dan ekuitas yang digolongkan       dalam    available    for    sales”    dilaporkan    dalam    laba komprehensif. Akumulasi keuntungan dan kerugian neto yang tak direalisir dilaporkan di laba komprehensif lain di seksi ekuitas pemegang saham di dalam neraca.
- Kewajiban pensiun tambahan , dilaporkan sebagai laba komprehensif lain- lain apabila manfaat kewajiban yang diakumulasi lebih besar daripada nilai harga pasar yang wajar aset dikurangi saldo-saldo kewajiban pensiun yang masih harus dibayar atau ditambah saldo aset pensiun yang ditangguhkan.
- Aliran  kas  yang  dihedging  ;  Perusahaan  yang  menggunakan  Cash  Flow hedges (Derivatives dirancang sebagai hedging terhadap cash flow dari transaksi yang diproduksi) disyaratkan melaporkan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar cash flow yang di hedging di laba komprehensif lain-lain dan selanjutnya direklasifikasi jumlah itu ke dalam laba apabila transaksi yang diramalkan mempengaruhi laba.

0 Response to "Laporan Laba-Rugi (Income Statement)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel