-->

Kelompok dalam Aktiva Lancar

Aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama, yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Mengacu pada pendapat IAI (2004) perusahaan menyajikan aktiva lancar terpisah dari aktiva tidak lancar” (h. 1.9, par 39).

Menurut Munawir (2002), Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal). Penyajian pos-pos aktiva lancar di dalam neraca didasarkan pada urutan likuiditasnya, sehingga penyajiannya dimulai dari aktiva yang paling likuid sampai dengan aktiva yang paling tidak likuid. Yang termasuk kelompok aktiva lancar adalah :
1. Kas, atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.

Uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan tetapi sudah ditentukan penggunaannya (misalnya uang kas yang disisihkan untuk tujuan pelunasan hutang obligasi, untuk pembelian aktiva tetap atau tujuan-tujuan lain) tidak dapat dimasukkan dalam pos Kas.  Termasuk  dalam  pengertian  Kas  adalah  check  yang  diterima  dari  para langganan  dan  simpanan  perusahaan  di  Bank  dalam  bentuk  giro  atau  demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakan check atau bilyet) setiap saat diperlukan oleh perusahaan.
2. Investasi Jangka Pendek (surat-surat berharga atau marketable securities) ; adalah investasi yang sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi (h. 14).
3. Pihutang  Wesel,  adalah  tagihan  perusahaan  kepada  pihak  lain  yang  dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-undang.
4. Pihutang  Dagang,  adalah  tagihan  kepada  pihak  lain  (kepada  kreditor  atau langganan) sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit.(h. 15). Pihutang Dagang atau Pihutang Lain-lain biasanya disajikan dalam neraca sebesar nilai realisasinya, yaitu nilai nominal piutang dikurangi dengan Cadangan Kerugian Pihutang (taksiran piutang yang tak tertagih).
5. Persediaan  ;  untuk  perusahaan  perdagangan  yang  dimaksud  dengan  Persediaan adalah  semua  barang-barang  yang  diperdagangkan  yang  sampai  tanggal  neraca masih di gudang/belum laku dijual. Untuk perusahaan manufacturing (yang memproduksikan barang) maka persediaan yang dimiliki meliputi : (1) Persediaan Bahan Mentah; (2) Persediaan Barang Dalam Proses dan (3) Persediaan Barang Jadi.
6. Pihutang Penghasilan atau Penghasilan yang Masih Harus Diterima, adalah penghasilan     yang   sudah   menjadi   hak   perusahaan   karena   perusahaan   telah memberikan jasa/prestasinya,   tetapi belum diterima pembayarannya, sehingga merupakan tagihan.
7. Persekot  atau  Biaya  yang  Dibayar  Dimuka,  adalah  pengeluaran  untuk memperoleh jasa/prestasi dari pihak lain, tetapi pengeluaran itu belum menjadi biaya atau jasa/prestasi pihak lain itu belum dinikmati oleh perusahaan pada periode ini melainkan pada periode berikutnya.

Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Yang termasuk aktiva tidak lancar adalah :
8. Investasi Jangka Panjang. Investasi jangka panjang ini dapat berupa : (1) saham dari perusahaan lain, obligasi atau pinjaman kepada perusahaan lain; (2) aktiva tetap yang tidak ada hubungannya dengan usaha perusahaan ataupun (3) dalam bentuk dana-dana yang sudah mempunyai tujuan tertentu (h. 16).
9. Aktiva Tetap, adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang phisiknya nampak (konkrit). Yang dimasukkan dalam kelompok aktiva tetap ini meliputi : (1) Tanah yang di atasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya sebagai lapangan, halaman, tempat parkir dan lain sebagainya; (2) Bangunan, baik bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk pabrik; (3) Mesin ; (4) Inventaris; (5) Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya. Aktiva tetap selain tanah, akan disusut selama jangka waktu/umur kegunaannya.
10. Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets), adalah kekayaan perusahaan yang secara phisik tidak nampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan. Yang termasuk dalam intangible fixed assets ini antara lain meliputi : Hak Cipta, Merk Dagang, Biaya Pendirian (organization cost), Lisensi, Goodwill, dan sebagainya (h. 17).
11. Beban Yang Ditangguhkan (Deferred Charges), adalah menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang (lebih dari satu tahun), atau suatu pengeluaran yang akan dibebankan juga pada periode-periode berikutnya. Yang termasuk kelompok ini antara lain adalah : Biaya Pemasaran, Diskonto Obligasi, Biaya Pembukaan Perusahaan, Biaya Penelitian dan sebagainya.
12.Aktiva Lain-lain (Other Assets); adalah menunjukkan kekayaan atau aktiva perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi- klasifikasi          sebelumnya,   misalnya    Gedung   dalam   Proses;   Tanah   Dalam Penyelesaian; Pihutang Jangka Panjang dan sebagainya” (h. 18).

0 Response to "Kelompok dalam Aktiva Lancar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel