Contingency Planning dengan Strategi Perusahaan
Hubungan antara Continuity / Contingency Planning dengan strategi perusahaan
Strategi perusahaan adalah penjabaran visi dan
misi yang dipercaya akan membawa perusahaan mencapai target yang ditetapkan.
Strategi yang baik adalah strategi yang juga memperhitungkan kendala yang akan
dihadapi. Dalam perjalanannya, perusahaan menghadapi hambatan yang datang dari
dalam dan dari lingkungan luar. Dalam hal hambatan yang bersifat killer
risks maka berarti hambatan yang terjadi sangat besar, bahkan mengancam
kehidupan perusahaan secara langsung. Disinilah kemudian Contingency dan
Recovery Planning memainkan peranannya. Contingency dan Recovery
Planning adalah bagian dari Manajemen Risiko yang harus masuk ke dalam
strategi perusahaan.
Sebagai contoh,
perusahaan asuransi dan reasuransi memiliki target pertumbuhan premi dan
laba. Perusahaan asuransi juga memiliki tanggung jawab kepada pemegang
polis. Janji yang dijual oleh perusahaan
asuransi adalah kesanggupan membayar pada saat klaim yang sah diajukan. Kalau
kemudian perusahaan bangkrut siapa yang harus membayar klaim kepada tertanggung
? Apakah pemerintah akan mengganti
posisi perusahaan asuransi untuk membayarkan klaim ? Dan kalaupun kemudian
perusahaan berhasil melewati masa – masa kritis yang ditimbulkan oleh killer
risks bagaimana cara perusahaan asuransi untuk kemudian hidup dan
berkembang ?
Kejadian yang tidak
dinginkan bisa datang kapan saja sehingga mempersiapkan diri untuk keadaan yang
terburuk harus menjadi bagian dari strategi perusahaan. Perencanaan
pengendalian risiko yang baik akan memastikan bahwa tindakan tersebut tepat
sasaran dan efektif dari segi biaya.
Jelas, selain mempersiapkan diri untuk mengadapi
yang terburuk, strategi perusahaan juga harus memastikan bahwa perusahaan
terhindar dari killer risks..
Memasukkan Contingency dan Recovery Planning ke dalam strategi
perusahaan akan memastikan strategi tersebut bekerja dengan baik dan perusahaan
pada akhirnya dapat mencapai tujuannya.