Fungsi Organisasi Internasional - International Organization
Menurut Archer dalam bukunya ”International Organization” menjelaskan bahwa organisasi
internasional berperan sebagai instrumen, forum, dan aktor yang dapat
mempengaruhi fungsi dari sistem politik internasional melalui fungsi-fungsi
sebagai berikut:
1. Artikulasi dan agregasi
Sebagaimana
kelompok nasional yang menjalankan fungsi sebagai artikulasi dan agregasi dalam
sistem politik nasional begitu pula dengan organisasi dapat menjalankan fungsi
tersebut dalam hubungan internasional. Sistem internasional tidaklah
terstruktur seperti negara dimana sistem internasional tidak punya badan
sentral untuk mengalokasikan nilai-nilai dan sumber daya, akan tetapi hal
tersebut tidak menjadi penghalang bagi proses alokasi dan tidak pula terjadi
kondisi dimana suatu negara memaksakan nilai-nilainya kepada negara lain dan
menahan sumber daya tersebut untuk kepeningan sendiri. Alokasi sendiri terjadi
melalui kesepakatan yang didahului oleh proses diskusi dan negosiasi. Sebagai
salah satu bentuk hubungan yang terinstitusional, organisasi internasional menjadi
forum diskusi dan negosiasi antar negara-negara anggota dalam suatu sistem
internasional dimana organisasi internasional beroperasi melalui tiga cara
yaitu: menjadi instrumen untuk artikulasi dan agregasi kepentingan, menjadi
forum untuk mengartikulasi kepentingan, dan mengartikulasikan kepentingan
terpisah dari kepentingan anggotanya.
2. Norma
Organisasi
internasional telah memberikan kontribusi yang berarti sebagai instrumen,
forum, dan aktor bagi aktivitas normatif dari sistem politik internasional yaitu
dengan membantu membuat norma dalam hubungan internasional. Contohnya: INGOs
baru muncul ke permukaan di abad ke-19 menaruh perhatian dalam membentuk nilai
universal yang sebelumnya telah diterima negara-negara ekonomi maju seperti
Eropa dan Amerika Utara. Nilai-nilai tersebut antara lain: penolakan
perbudakan, pengontrolan terhadap dampak perang, perlindungan untuk kelompok
orang terkucil. Piagam PBB juga dalam pembukaannya mengandung nila-nilai untuk
sistem internasional yang mempunyai keyakinan terhadap HAM dasar, kesamaan hak
antara laki-laki dan perempuan, adanya negara besar dan negara kecil,
meningkatkan kejuan sosial dan standar atau tingkat kehidupan yang lebih baik
dalam kebebasan. Organisasi internasional telah banyak mengkontribusikan norma-norma
internasional dalam berbagai bidang kajian seperti:
a. Keadilan dan keejahteraan sosial,
dilakukan oleh jaringan IGO dibawah PBB dan disokong oleh sistem konsultasi dan
didukung oleh INGO
b. Ekonomi, organisasi internasional membantu
membetnuk norma tingkah laku ekonomi
c. Keamanan internasional, hal ini berkat
kerja PBB dan organisasi internasional lain yang aktivitasnya dibagi lima yaitu
prinsip anti perang, mendelegitimasi kolonialisme barat, mengumumkan situasi
tertentu, mendorong pelucutan senjata, dan pengendalian senjata serta mendesak
kekuasaan negara (Harold Jacobson dalam Archer, 1983:158).
3. Rekrutmen
Organisasi
internasional mempunyai fungsi penting dalam merekrut partisipan dalam sistem
politik internasional. Sebagai contoh: IGO yang terdiri dari wakil-wakil negara
berdaulat, hal ini mendorong wilayah yang belum merdeka untuk memperoleh
kemerdekaanya, hal ini memungkinkan mereka
untuk menyampaikan kepentingannya dalam IGO dan menambah pula
universalitas keanggotaan organisasi tersebut. INGO juga menambah rekrutmen
partisipan dalam sistem politik internasional dengan mengumpulkan kelompok dan
individu untuk tujuan tertentu seperti mendukung terwujudnya pemerintah dunia,
meningkatkan aktivitas serikat dagang, kepentingan komersil, menyebarkan ajaran
agama. INGO telah membawa aktor-aktor baru ke dalam sistem negara sentris abad
XIX, selain itu INGO juga menyokong sistem internasional dan IGO. Untuk itu
INGO mendapat perhatian dari pengamat dan diberi consultative status oleh IGO.
4. Sosialisasi
Tidak adanya
pemerintah dunia, kekuatan sosialisasi ditingkat internasional lebih lemah
daripada yang terjadi di negara. Proses sosialisasi bekerja secara
internasional dalam dua level. Pertama, agen sosialisasi bekerja melintasi
perbatasan mempengaruhi individu dan kelompok di sejumlah negara. MNC mempunyai
peran besar di sini. INGO kemungkinan tidak memiliki kekayaan, keahlian, sumber
daya manusia seperti TNC tetapi INGO juga dapat mempengaruhi sistem kepercayaan
dan pola tingkah laku melalui proses sosialisasi. Kedua proses sosialisasi
dapat terjadi antar negara-negara dalam level internasional dan antar
wakil-wakil negara. Dalam jangka waktu tertentu pemerintah-pemerintah
terisolasi utnuk bertindak dengan sikap tertentu yang dapat diterima oleh yang
lain dalam komunitas internasional atau dapat mengadopsi suatu sistem nilai
bersama. Sumbangan organisasi internasional adalah dengan mendorong para
anggota untuk bertindak dengan cara-cara yang kooperatif dengan tidak melupakan
norma-norma yang dianut bersama.
5. Pembuatan peraturan
Dalam sistem internasional
tidak terdapat badan formal yang berfungsi sebagai pusat pembuat peraturan
dimana sumber peraturan dalam arena internasional pun lebih beragam karena
ketiadaan dari pemerintah dunia yang notabene sumber peraturan tersebut berasal
dari praktek sebelumnya atau produk dari panitia ad hoc atau dari kesepakatan bilateral legal antara negara atau
berasal dari organisasi internasional.
6. Penerapan peraturan
Dalam sistem politik
internasional penerapan peraturan dilakukan oleh negara berdaulat dikarenakan
tidak adanya otoritas sentral dengan partner
yang melakukan tugasnya. Peraturan yang diterapkan biasanya bersifat umum,
contohnya IGO sangat aktif dalam menerapkan aturan yang telah disepakati
bersama terutama dalam memonitor penerapan aturan internasional oleh
pemerintah. Penerapan peraturan internasional yang telah dibuat oleh organisasi
internasional memiliki suatu kekurangan yakni tidak adanya alat pemaksaan
dikala permohonan, persuasi ataupun penekanan gagal dilakukan.
7. Rule
adjudication
Biasanya dilakukan oleh
pengadilan, arbitrase yang terdapat dalam suatu negara proses rule adjudication dalam taraf
internasional merupakan kekurangan dari institusi dan sikap kewajiban seperti
di taraf nasional. Fungsi rule
adjudication dilaksanakan oleh institusi tertentu dimana tugasnya untuk
bertindak menjadi hakim dalam klaim-klaim yang dibuat negara-negara
diperdengarkan di institusi tersebut.
8. Informasi
Perkembangan
organisasi internasional dan peningkatan penggunaan media komunikasi berarti bahwa
negara berdaulat tidak lagi dominan dalam pertukaran informasi internasional.
Pembentukan organisasi global seperti PBB dan agensi-agensinya menghasilkan
forum untuk pemerintah dimana mereka dapat menerima dan mendiskusikan informasi
tersebut. Contoh PBB dan agensi-agensinya menyediakan informasi dengan
menghasilkan cetakan-cetakan berupa data-data statistik. INGO juga demikian,
dengan menyediakan pengetahuan yang diinginkan publik tertentu.
9. Operasi
Organisasi internasional
melakukan fungsi operasional seperti halnya pemerintah. Fungsi operasional ini
dapat berupa perbankan, penyediaan bantuan. Bantuan untuk pengungsi,
berhubungan dengan komoditas, dan juga pelayanan teknis. INGO juga turut
berfungsi terutama dalam hal pemberian bantuan (Archer, 1983:154-169).
0 Response to "Fungsi Organisasi Internasional - International Organization"
Post a Comment