Mekanisme Pertukaran CO2 DAN O2
Mekanisme
Pertukaran CO2 DAN O2
Pertukaran gas
antara O2 dan CO2 terjadi melalui proses difusi,
berlangsung di alveolus dan di sel jaringan tubuh. Proses difusi berlangsung
sederhana, yaitu hanya dengan gerakan molekul-molekul secara bebas melalui
membran sel dari konsentrasi tinggi atau tekanan tinggi menuju ke konsentrasi
rendah atau tekanan rendah. Faktor-faktor yang mempenaruhi difusi gas melintasi
membran sel adalah:
a.
tekanan parsial gas (tekanan gas tertentu, misalnya
tekanan oksigen saja terhadap tekanan seluruh udara),
b.
permeabilitas membran respirasi,
c.
luas permukaan membran respirasi,
d.
kecepatan sirkulasi darah di paru-paru dan,
e.
reaksi kimia yang terjadi di dalam darah.
O2
masuk ke dalam tubuh melalui inspirasi dari rongga hidung sampai alveolus. Di
alveolus terjadi difusi O2 ke kapiler paru-paru yang terletak di
dinding alveolus. Masuknya O2 dari luar (lingkungan) menyebabkan tekanan parsial O2
atau PO2 di alveolus lebih tinggi dibandingkan dengan PO2
di kapiler paru-paru. Oleh karena itu, O2 akan bergerak dari
alveolus menuju kapiler paru-paru, yang disebabkan proses difusi selalu terjadi
dari daerah yang bertekanan parsial tinggi ke daerah yang bertekanan parsial
rendah.
Oksigen di
kapiler arteri diikat oleh eritrosit yang mengandung hemoglobin sampai menjadi jenuh.
Makin tinggi tekanan parsial oksigen di alveolus, semakin banyak oksigen yang
terikat oleh hemoglobin dalam darah. Hemoglobin terdiri dari empat sub unit,
setiap sub unit terdiri dari bagian yang disebut heme. Di setiap pusat
heme terdapat unsur besi yang dapat berikatan dengan oksigen, sehingga setiap
molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen berbentuk oksihemoglobin.
Reaksi antara hemoglobin dan oksigen berlangsung secara reversibel
(bolak-balik) yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: pH, suhu,
konsentrasi O2 dan CO2, serta tekanan parsial.
Reaksi
pengikatan O2 oleh Hb adalah sebagai berikut
Hb 4
+ 4 O2
4 Hb
O2
Arah reaksi
tersebut ke kiri bila terjadi di jaringan tubuh, dan ke kanan bila di jaringan
paru-paru.
Hemoglobin akan
mengangkut O2 ke jaringan tubuh kemudian berdifusi masuk ke sel-sel
tubuh. Di dalam sel-sel tubuh atau jaringan tubuh, O2 digunakan
untuk proses respirasi di dalam mitokondria sel. Semakin banyak O2
yang digunakan oleh sel-sel tubuh, maka semakin banyak CO2 yang terbentuk
dari proses respirasi. Hal tersebut menyebabkan tekanan partial CO2
atau PCO2 dalam sel-sel tubuh lebih tinggi dibandingkan PCO2
dalam kapiler vena sel-sel tubuh. Oleh karenanya CO2 dapat berdifusi
dari sel-sel tubuh ke dalam kapiler vena sel-sel tubuh, kemudian akan di bawa
oleh eritrosit menuju ke paru-paru. Di paru-paru terjadi difusi CO2 dari
kapiler vena menuju alveolus. Proses tersebut terjadi karena tekanan parsial CO2
pada kapiler vena lebih tinggi dari pada tekanan parsial CO2 dalam
alveolus.
Bila
pengangkutan O2 terutama dilaksanakan oleh Hb, maka pengangkutan CO2
dilakukan oleh plasma darah. CO2 dapat larut dengan baik di dalam
plasma darah dan membentuk asam karbonat:
CO2 + H2O H2CO3
Akibat terbentuknya asam karbonat tersebut, pH darah
menurun sampai 4,5, karena H2CO3 sebagai suatu senyawa
yang labil akan mengurai dan meningkatkan kadar ion H+ darah :
H2CO3 H+ + HCO3ˉ
Jadi CO2
diangkut oleh darah dalam bentuk ion HCO3ˉ. Proses pengangkutan dengan
pengubahan secara bolak-balik dari CO2 menjadi H2CO3
dan sebaliknya dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase.
A. B.
CO2 dalam eritrosit akan
bereaksi dengan air membentuk asam karbonat yang dapat menyebabkan darah
bersifat asam. Darah yang bersifat asam dapat melepaskan banyak O2
ke dalam sel-sel tubuh atau jaringan tubuh yang memerlukannya. Reaksi
pembentukan asam karbonat adalah sebagai berikut:
CO2
+ H2O H2CO3
Akibat
tebentuknya asam karbonat, pH darah menjadi asam yaitu sekitar 4.5, keasaman
tersebut dinetralkan oleh ion-ion Natrium (Na +) dan Kalium (K+)
dalam darah.
0 Response to "Mekanisme Pertukaran CO2 DAN O2"
Post a Comment