Manajemen Persediaan
Manajemen Persediaan
Persediaan
diperlukan untuk dapat melakukan proses produksi, penjualan secara lancar,
persediaan bahan mentah dan barang dalam proses diperlukan utuk menjamin
kelancaran proses produksi, sedangkan barang jadi harus selalu tersedia sebagai
“buffer stock” agar memungkinkan
perusahaan memenuhi permintaan yang timbul.
Kepentingan
– kepentingan dari sudut financial
sering kali bertolak belakang dengan kepentingan perusahaan untuk menyediakan
persediaan dalam jumlah yang cukup besar guna mengurangi risiko kehabisan
barang dan memenuhi kebutuhan – kebutuhan produksi. Oleh karena itu perusahaan
harus menetapkan suatu jumlah “optimal” dari persediaan agar dapat mengurangi
pertentangan kedua kepentingan tersebut.
Menurut Arthur
J. Keown, David F. Scott, John D. Martin dan J. Willian Petty (2000:748), menerangkan bahwa :
“Manajemen
persediaan adalah pengontrolan asset
digunakan dalam proses produksi atau diproduksi dijual dengan jalan normal
dalam operasi perusahaan”. Pentingnya manajemen persediaan bagi perusahaan
tergantung pada besarnya investasi persediaan.
Menurut Zulian
Yamit (2003:10), menerangkan bahwa :
“Tujuan
manajemen persediaan adalah meminimumkan biaya, oleh karena itu perusahaan
perlu mengadakan analisis untuk menentukan tingkat persediaan yang dapat
meminimumkan biaya atau paling ekonomis”.
Menurut Manahan
P. Tampubolon (2005:86), menerangkan
bahwa tujuan menyimpan persediaan adalah
1. Penyimpanan
barang diperlukan agar korporasi dapat memenuhi pesanan pelanggan secara cepat
dan tepat waktu.
2. Untuk berjaga – jaga pada saat
barang di pasar sukar diperoleh, pengecualian pada saat musim panen tiba.
3. Untuk menekan harga pokok per unit barang.
0 Response to "Manajemen Persediaan"
Post a Comment