Akuntansi dan Laporan Keuangan
Laporan
keuangan merupakan produk akhir
dari proses akuntansi. Untuk itu sebelum mendefinisikan pengertian laporan keuangan, perlu diketahui
terlebih dahulu pengertian akuntansi dari beberapa
pendapat para ahli berikut.
Munawir (2002) mendefinisikan, “Akuntansi adalah seni daripada
pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa dan
kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara
yang setepat-tepatnya dan dengan penunjuk atau dinyatakan dalam
uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang
timbul daripadanya” (h. 5).
Horngren, Harrison,
dan Bamber (2002) menyatakan, “Accounting
is the information system that measures business activities, processes that information into reports, and
communicates the results to decision
makers” (p. 5).
Weygandt,
Kieso, dan Kell (1996) menyatakan, “Accounting is a process
of three activities: identifying, recording, and communicating the economic events of an
organization (business or nonbusiness) to
interested users of the information”
(p. 1).
Dari
pengertian para ahli tersebut, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa,
akuntansi merupakan rangkaian proses dari transaksi
/ peristiwa-peristiwa dan kejadian- kejadian yang setidak-tidaknya
sebagian bersifat keuangan yang
diidentifikasi, dicatat , lalu digolongkan secara periodik dan dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan
yang kemudian digunakan
dalam penilaian dan pengambilan keputusan
bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap kesatuan usaha yang bersangkutan.
Akuntansi mengatur dan meringkas
suatu informasi ekonomi sehingga para pembuat
keputusan dapat menggunakannya.
Informasi
tersebut
diwujudkan
dalam
bentuk laporan keuangan. Berikut adalah kutipan
dari beberapa pandangan para ahli mengenai
laporan keuangan yang dianggap sesuai dengan maksud
dan tujuan penulisan skripsi ini.
IAI
(2004) mendefinisikan, “Laporan keuangan merupakan
bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,
sebagai laporan arus kas, atau laporan
arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan
keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan
yang berkaitan dengan
laporan tersebut, misalnya,
informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh
perubahan harga” (h. 2).
Kieso,
Weygandt, dan Warfield yang
diterjemahkan oleh Salim, E. (2002) menyatakan, “Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi
keuangan utama kepada pihak-pihak di
luar korporasi. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam
nilai moneter. Laporan keuangan yang sering disajikan adalah (1) neraca, (2) laporan laba-rugi, (3) laporan arus kas,
dan (4) laporan ekuitas pemilik atau
pemegang saham. Selain itu, catatan atas laporan
keuangan atau pengungkapan juga merupakan
bagian integral dari setiap laporan keuangan” (h. 3).
Horngren,
Harrison, dan Bamber (2002) menyatakan, “Financial statement is documents that report on a business
in monetary amounts,
providing information to help people make informed business
decisions” (p. 5 ).
Dari definisi-definisi diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa laporan
keuangan merupakan laporan
hasil dari proses akuntansi yang dikuantifikasi dalam nilai moneter yang memberikan informasi tentang
keadaan
keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, untuk membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan, dimana biasanya
terdiri dari neraca,
laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan
keuangan.
0 Response to "Akuntansi dan Laporan Keuangan"
Post a Comment