JENIS-JENIS KUNCI DETERMINASI TUMBUHAN
MENGGUNAKAN
KUNCI DETERMINASI
Saran-saran dalam penggunaan kunci determinasi:
- Kumpulkan
informasi sebanyak mungkin tentang ciri tumbuhan yang akan dideterminasi (kalau
ada lengkap vegetatif dan generatif)
- Pilih
kunci yang sesuai dengan materi tumbuhan dan daerah geografi di mana
tumbuhan tersebut diperoleh
- Baca
pengantar kunci tersebut dan semua singkatan atau hal-hal lain yang lebih
rinci
- Perhatikan
pilihan yang ada secara hati-hati
- Hendaknya
semua istilah yang ada dipahami artinya. Gunakan glossary atau kamus
- Bila
spesimen tersebut tidak cocok dengan semua kunci dan semua pilihan
layaknya tidak kena, mungkin terjadi kesalahan, ulangi ke belakang.
- Apabila
kedua pilihannya mugkin, coba ikuti keduanya
- Konfirmasikan
pilihan tersebut dengan membaca deskripsinya
- Spesimen
yang berhasil dideterminasi sebaiknya diverifikasi dengan ilustrasi atau
specimen herbarium yang ada.
JENIS-JENIS
KUNCI DETERMINASI TUMBUHAN
Menurut Rifai (1976), berdasarkan cara penyusunan
sifat-sifat yang harus dipilih maka dikenal tiga macam kunci determinasi, yaitu
kunci perbandingan, kunci analisis dan sinopsis. Yang akan dibahas di sini adalah
kunci analisis. Kunci analisis merupakan kunci yang paling umum digunakan dalam
pustaka. Kunci ini sering juga disebut kunci dikotomi sebab terdiri atas
sederetan bait atau kuplet. Setiap bait terdiri atas dua (atau adakalanya
beberapa) baris yang disebut penuntun dan berisi cirri ciri yang bertentangan
satu sama lain. Untuk memudahkan pemakaian dan pengacuan, maka setiap bait
diberi bernomor, sedangkan penuntunnya ditandai dengan huruf. Pemakai kunci analisis
harus mengikuti bait-bait secara bertahap sesuai dengan yang ditentukan oleh
penuntun.
Dengan mempertentangkan ciri-ciri yang tercantum dalam
penuntun-penuntun itu akhirnya hanya akan tinggal satu kemungkinan dan kita
dituntun langsung pada nama takson yang dicari. Kunci analisis dibedakan
menjadi dua macam berdasarkan cara penempatan bait-baitnya yaitu kunci bertakik
(kunci indent) dan kunci paralel. Pada kunci bertakik maka penuntun penuntun
yang sebait ditakikkan pada tempat tertentu dari pinggir (menjarak pada jarak
tertentu dari pinggir), tapi letaknya berjauhan. Di antara kedua penuntun itu
ditempatkan bait-bait takson tumbuhan, dengan ditakikkan lebih ke tengah lagi
dari pinggir yang memenuhi ciri penuntun pertama, juga dengan penuntun-penuntun
yang dipisah berjauhan.
Dengan demikian maka unsure-unsur takson yang mempunyai
ciri yang sama jadi bersatu sehingga bisa terlihat sekaligus. Penuntun-penuntun
kunci parallel yang sebait ditempatkan secara berurutan dan semua baitnya
disusun seperti gurindam atau sajak. Pada akhir setiap penuntun diberikan nomor
bait yang harus diikuti, dan demikian seterusnya sehingga akhirnya diperoleh
nama takson tumbuhan yang dicari. Kunci paralel lebih menghemat tempat,
terutama kalau takson tumbuhan yang dicakupnya besar sekali. Buku Flora of Java
yang ditulis oleh Backer dan Backuizen van den Brink semuanya ditulis dalam
bentuk kunci paralel.
0 Response to "JENIS-JENIS KUNCI DETERMINASI TUMBUHAN"
Post a Comment