Unsur-unsur dalam Modal Kerja
Munawir dalam buku yang berjudul “Analisa Laporan
Keuangan”menyatakan bahwa unsur-unsur modal kerja yaitu:
”1 Aktiva Lancar
2. Utang Lancar”.
(2004:14)
Adapun penjelasan mengenai unsur-unsur modal kerja tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Aktiva Lancar
Munawir dalam buku “Analisa Laporan Keuangan” menyatakan bahwa:
”Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegitan perusahaan yang normal)”.
”1 Aktiva Lancar
2. Utang Lancar”.
(2004:14)
Adapun penjelasan mengenai unsur-unsur modal kerja tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Aktiva Lancar
Munawir dalam buku “Analisa Laporan Keuangan” menyatakan bahwa:
”Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegitan perusahaan yang normal)”.
(2004:14)
Yang
termasuk Aktiva Lancar yaitu:
1. Kas
atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.
2. Investasi jangka pendek (surat-surat
berharga atau marketable securities)
adalah investasi yang sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud untuk
memanfaatkan uang kas yang untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi. Yang
termasuk investasi jangka pendek adalah: deposito di bank, surat-surat berharga
yang berwujud saham, obligasi, surat hipotek, sertifikat bank dan lain-lain
investasi yang mudah diperjual-belikan.
3. Pihutang Wesel, adalah tagihan perusahaan
kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur
dalam undang-undang, maka wesel ini lebih mempunyai kekuatan hukum dan lebih
terjamin pelunasannya dan pihutang wesel (Notes
Receivable) ini dapat diperjual belikan atau didiskontokan.
4. Pihutang dagang, adalah tagihan kepada
pihak lain (kepada kreditor atau langganan) sebagai akibat adanya penjualan
barang dagangan secara kredit.
5. Persediaan, untuk perusahaan dagang yang
dimaksud dengan persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang
sampai tanggal neraca masih di gudang atau belum laku dijual. Untuk perusahaan manufacturing (yang memproduksi barang)
maka persediaan barang yang dimiliki meliputi: Persediaan Bahan Mentah,
Persediaan Barang Dalam Proses dan Persediaan Barang Jadi.
6. Pihutang penghasilan atau penghasilan yang
masih harus diterima, adalah penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan
karena perusahaan telah memberikan jasa atau prestasinya, tetapi belum diterima
pembayarannya, sehingga merupakan tagihan.
7. Persekot atau biaya yang dibayar di muka,
adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa atau prestasi dari pihak, tetapi
pengeluaran itu belum menjadi biaya, jasa atau prestasi pihak lain itu belum
dinikmati oleh perusahaan pada periode ini melainkan pada periode berikutnya.
2. Hutang Lancar
Munawir dalam buku “Analisa Laporan Keuangan” menyatakan
bahwa:
”Hutang Lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan
perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek
(satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki oleh perusahaan”.
(2004:18)
Yang termasuk Hutang Lancar
yaitu:
1. Hutang dagang, adalah hutang yang timbul
karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit.
2. Hutang wesel, adalah hutang yang disertai
dengan janji tertulis (yang diatur dengan undang-undang) untuk melakukan
pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu di masa yang akan datang.
3. Hutang Pajak, baik pajak untuk perusahaan
yang bersangkutan maupun pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas
negara.
4. Biaya yang masih harus dibayar, adalah
biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.
5. Hutang jangka panjang yang segera jatuh
tempo, adalah sebagian atau seluruh hutang jangka panjang yang sudah menjadi
hutang jangka pendek karena harus segera dilakukan pembayarannya.
6. Penghasilan yang diterima di muka (Deferred Revenue) adalah penerimaan
uang untuk penjualan barang atu jasa yang belum direalisir.
0 Response to "Unsur-unsur dalam Modal Kerja"
Post a Comment