Trend Penyakit Tidak Menular
Trend
Penyakit Tidak Menular
Penyakit tidak menular sering disebut sebagai penyakit
kronis. Penyakit tidak menular memberikan kontribusi bagi 60 persen kematian
secara global. Di berbagai negara yang termasuk negara berkembang, peningkatan
penyakit ini terjadi secara cepat dan memberikan dampak yang sangat signifikan
pada sisi sosial, ekonomi dan kesehatan. WHO sendiri memperkirakan bahwa pada
tahun 2020, penyakit tidak menular akan menyebabkan 73 persen kematian secara
global dan memberikan kontribusi bagi global
burden of disease sebesar 60 persen. Yang menjadi persoalan adalah sekitar
80 persen dari penyakit tidak menular ini justru terjadi pada negara-negara
dengan pendapatan rendah atau yang sering disebut sebagai low and middle income countries.
1.
Penyakit
Jantung
2.
Stroke
3.
Kanker
4.
Penyakit
Pernapasan Khronis
5.
Diabetes
Penyakit jantung menjadi penyebab
utama dari kematian akibat penyakit tidak menular. Sebanyak 17 juta kematian
karena penyakit ini terjadi pada tahun 2002. Pada tahun 2030 diestimasikan
bahwa angka ini akan mencapai 24 juta kematian, dimana 80 persen diantaranya
terjadi pada negara-negara berpendapatan rendah-menengah. Untuk India dan China saja misalnya, memberikan
kontribusi bagi 54 persen kematian penderita akibat penyakit jantung di
negara-negara berkembang. Pada tahun 2005, kematian akibat penyakit jantung
terjadi sebanyak 3 juta kasus di India dan 3,3 kasus di China, dan memberikan
kontribusi bagi DALY’s sebesar 11 persen dan 13 persen masing-masingnya.
Diabetas tipe 2 secara global juga
meningkat. Diperkirakan prevalensi diantara penduduk berusia lebih dari 20 pada
tahun 2000 adalah 4,6 persen (negara maju 6,3 persen dan negara berkembang 4,1
persen) dan diperkirakan angka ini akan mencapai 6,4 persen pada tahun 2030
dengan komposisi negara maju 8,4 persen dan negara berkembang 6 persen.
Prevalensi pada negara maju diperkirakan akan meningkat sebesar 1,3 kali lipat,
namun peningkatan pada negara berkembang diperkirakan akan mencapai 1,5-1,7
kali secara khusus pada negara-negara dengan populasi lebih dari 100 juta
semisal China, India, Indonesia, Banglades dan Brazil. Akibat penyakit diabetes
ini diperkirakan konsekuensi ekonomi akan terjadi secara nyata. Biaya langsung
akibat diabetes bervariasi antara 0,5 persen (Tanzania )
sampai 3,8 persen (Brazil )
dari total Gross Domestic Product (GDP).
Kematian
akibat kanker juga diperkirakan akan meningkat pada tahun-tahun yang akan
datang. Secara keseluruhan total DALY’s karena kanker mencapai 6,4 persen dari
total DALY’s pada tahun 1990 (negara maju 15 persen dan negara berkembang 4,2
persen) dan diperkirakan akan mencapai 10 persen pada tahun 2020 (negara maju
17 persen dan negara berkembang 9 persen). Masalah kanker terbanyak ditemukan
di China dan India yang masing-masing mencapai 11 persen dan 4 persen dari
total DALY’s pada tahun 2005. Kanker paru adalah kanker utama pada laki-laki
pada tahun 2002 sementara kanker payudara adalah kanker utama pada perempuan.
Istilah penyakit tidak menular digunakan
untuk membuat perbedaan dengan penyakit menular. Istilah tersebut digunakan
untuk memberikan perbedaan dalam fakta berikut ini:
Pertama, epidemi dari penyakit tidak menular membutuhkan waktu yang
lama untuk mencapai titik puncaknya, namun kebanyakan tendensi peningkatan
risikonya mulai terjadi sejak usia muda.
Kedua, penyakit tidak menular membutuhkan penanganan yang lama dan
sistematis. Artinya, sumberdaya yang harus dialokasikan untuk segala bentuk
penanggulangannya baik promosi, pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi
membutuhkan konsentrasi kebijakan yang bersifat kontinu.
Ketiga, karena bersifat lama, maka kesempatan untuk melakukan
intervensi sebenarnya cukup luas, bahkan bagi intervensi yang bersifat multiple
untuk sangat terbuka.