Teknik Analisis Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis
Analisis lingkungan
eksternal bisnis dari sebuah perusahaan terdiri
dari faktor-faktor pada dasarnya diluar dan
terlepas dari perusahaan. Faktor – faktor utama
yang biasa diperhatikan adalah faktorfaktor politik, ekonomi,
social dan teknologi. Lingkungan eksternal bisnis ini memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus
dapat menjadi hambatan untuk maju.
Adapun teknik-teknik analisis digunakan untuk memahami kondisi situasi pada lingkungan eksternal
bisnis diantaranya adalah :
a. Analisis Lima Daya Persaingan Porter
Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah
pada aspek persaingan di mana bisnis
perusahaan berada. Akibatnya faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti ancaman-ancaman dan kekuatan-kekuatan
yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi
persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisa. Michael E.Porter mengemukakan konsep Competitive Strategy
yang menganalisa persaingan bisnis
berdasarkan
lima aspek utama
yang
disebut
Lima Kekuatan Bersaing (Husein Umar, 2001, p78-83). Secara lengkap aspek atau variabel yang membentuk model untuk strategi bersaing
tersebut serta penjelasanya
dipaparkan berikut ini :
1)
Ancaman
Masuknya Pendatang Baru
Masuknya
pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi
bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, tejadinya perebutan pangsa
pasar, serta perebutan sumber daya
produksi bagi perusahaan yang
telah ada. Ada beberapa faktor penghambat (enrty barrier) pendatang
baru untuk masuk ke dalam suatu
industri yaitu :
• Skala ekonomi
• Diferensiasi produk
• Kecukupan
modal
• Biaya peralihan
• Akses ke saluran distribusi
• Peraturan pemerintah.
2)
Persaingan
Diantara Perusahaan Sejenis
Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan
dan kinerja perusahaan, menurut Porter tingkat persaingan dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu:
• Jumlah Kompetitor
• Tingkat pertumbuhan industry
• Karakteristik produk
• Biaya tetap yang besar
• Kapasitas
• Hambatan
keluar
3)
Ancaman Dari Produk/Jasa Pengganti
Perusahaan-perusahaan
yang
berada
dalam suatu industry tertentu akan bersaing pula
dengan produk/jasa pengganti. Walaupun karakteristiknya berbeda, barang subtitusi
dapat memberikan fungsi atau jasa
yang sama. Ancaman produk subtitusi menjadi kuat bilamana konsumen
dihadapkan pada switching cost (biaya peralihan) yang sedikit dan jika produk subtitusi itu
mempunyai harga
yang lebih murah atau
kualitasnya sama,
bahkan lebih tinggi dari
produk-produk suatu industri.
4)
Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli
Para pembeli, dengan
kekuatan yang mereka miliki, mampu
mempengaruhi
perusahaan untuk menurunkan harga
produk, meningkat mutu dan pelayanan,
serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya.
Kekuatan tawar pembeli akan kuat
apabila perusahaan dihadapkan pada kondisi sebagai berikut :
• Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan
• Sifat produk tidak teridentifikasi dan
banyak pemasok
• Switching cost pemasok adalah kecil
• Pembeli mempunyai tingkat
profitabilitas yang rendah, sehingga
sensitive terhadap harga dan diferensiasi service
• Produk
perusahaan tidak terlalu
penting bagi pembeli, sehingga
pembeli dengan mudahnya mencari subtitusinya.
5)
Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
Pemasok
dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan
mereka menaikkan harga atau mengurangi
kualitas produk atau servis. Pemasok menjadi
kuat apabila beberapa kondisi
berikut terpengaruhi :
• Jumlah pemasok
sedikit
• Produk/jasa yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching cost yang besar
• Tidak tersedia produksi subtitusi
• Pemasok mampu melakukan
integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama dengan yang dihasilkan perusahaan.
Analisa
lima kekuatan bersaing dapat
digunakan untuk mengidentifikasikan peluang dan ancaman dari SI/TI bagi
perusahaan, dengan menjawab
pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut (Ward
dan Peppard, 2002, p104) :
• Bagaimana SI/TI meningkatkan entry barrier ?
• Bagaimana
SI/TI merubah peta kompetisi ?
• Bagaimana SI/TI membuat switching cost bagi pelanggan ?
• Bagaimana
SI/TI merubah kekuatan pemasok ?
• Bagaimana SI/TI menghasilkan produk/jasa pengganti ?
Kerangka kerja kekuatan kompetitif Porter digunakan untuk mengidentifikasi
6
kategori dari peluang keunggulan kompetitif
perusahaan (Parsons, p5):
• Meningkatkan switching costs
pelanggan melalui
penambahan nilai
dari layanan dan infirmasi
yang berbasiskan TI.
• Mengurangi switching costs yang dimiliki dengan pemasok.
• Menggunakan TI untuk mendukung inovasi produk.
• Melakukan kooperasi dengan
pesaingan
pilihan
untuk
berbagi
sumber daya TI.
• Substitusi TI untuk para pekerja.
• Menggunakan informasi untuk memuaskan
pelanggan perusahaan yang berada pada segmentasi terbaik.
Implikasi
penting dari kerangka
kerja kekuatan Porter adalah
ide untuk extended rivalry. Dimana perusahaan harus mengerti kompetisi di
dalam industri. Dalam hal ini yang
harus diperhatikan adalah kompetitor saat ini
termasuk pelanggan, pemasok, perusahaan yang menghasilkan
substitusi produk, dan potensial dari pendatang baru.
Perusahaan secara
umum harus
berusaha untuk
melakukan
manipulasi dari kekuatan kompetitif yang berada dalam industri untuk mencapai comparative advantage
diantara
para
kompetitor yang
ada saat ini.
(Bakos
dan
Treacy, 1986)
Lima model daya
saing (Five Competitive Forces
Model) merupakan skema yang mempunyai
cangkupan yang luas dengan tujuan memaparkan perencanaan strategis dengan
mendeskripsikannya dalam beberapa
tahapan
yang
terkandung
dalam skema tersebut. Skema yang ada dalam
lima
model daya saing dimulai dengan
melakukan sebuah analisa dengan mendeskripsikan bisnis dan membuat formulasi-
formulasi
visi dan strategi sampai dengan
menetapkan lingkungan eksternal dan internal dalam
organisasi tersebut yang berperan.
Tentunya, visi dan strategi yang dibentuk akan berhubungan dengan
lingkungan organisasi baik internal maupun eksternalnya. (Arons dan Waalewijn, 2000)
Sangatlah
penting bagi suatu perusahaan untuk dapat bertahan menghadapi lima model daya saing ini dan menjadikan kelima hal tersebut suatu kekuatan yang
mendukung perusahaan karena akan berdampak pada strategi perusahaan (Porter,
2008), contohnya adalah inovasi atau pengenalan terhadap produk
yang mempunyai kedudukan yang
sama, dimana akan melawan ancaman terhadap produk pengganti, pendatang baru, dan kompetisi cengan kompetitor lama. (Shin, 2001)
0 Response to "Teknik Analisis Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi"
Post a Comment