Kekuatan Militer Dalam Konteks Politik Internasional
Kekuatan Militer Dalam Konteks Politik Internasional
Faktor
militer masih menduduki posisi penting dalam keamanan negara walaupun dalam
lingkungan keamanan internasional ditekankan penyelesaian konflik melalui
pendekatan politik, ekonomi, dan diplomasi. Namun masih banyak negara menganggap
cara militer merupakan usaha terpenting untuk menjaga keamanan dan kepentingan
nasional.
Reformasi
militer besar-besaran dilakukan dengan mengembangkan senjata teknologi tinggi
hampir dilakukan di seluruh dunia untuk beradaptasi dengan situasi baru ini dan
menjaga kepentingan masing-masing, beberapa negara telah menyesuaikan kebijakan
militer, strategi militer dan meningkatkan pertahanan dalam memperbaiki
kualitas kekuatan militer.
Regionalisme Dalam Konteks Hubungan Internasional
Bila kita melihat dunia
sebagai suatu sistem, suatu paradigma besar, maka kawasan-kawasan serta sub-sub
kawasan merupakan sub-sub sistem atau sistem-sistem yang lebih kecil.
Louis J. Cantori dan
Steven L. Spiegel, dalam bukunya The
International Politics of Regions, merupakan yang pertama menggolongkan
bahwa kawasan-kawasan sebagai sistem regional dan sub-sub kawasan sebagai
sub-sistem regional adalah bagian-bagian sub-ordinasi
terhadap sistem dunia (global system).
Penggolongan
bagian-bagian dunia atas kawasan-kawasan (regions) dan sub-sub kawasan
(sub-regions) dan sub-sub kawasan (sub-regions) atau penggolongan regionl itu
dipengaruhi dan titentukan oleh bermacam-macam faktor seperti faktor geografis,
faktor sosiologis, faktor politis atau interaksi antar negara, faktor kesamaan
etnis linguistik, faktor keterikatan atau komitmen terhadapmasalah dan
perkembangan kawasan/sub-kawasan, serta keikutsertaan dalam organisasi
kerjasama regional.
Setiap kawasan mempunyai
ciri atau karakteristik tersendiri dan merupakan sustu sistem atau sub-sistem
yang mau tidak mau adalah sub-ordinasi terhadap sistem global/internasional.
Hal yang terpenting dalam kajian regionalisme ini adalah untuk meninjau
keeratan hubungan (level of cohesion) serta
struktur dalam pelaksanaan peran atau percaturan politik (structure of relations) dalam suatu kawasan. Namun perlu kita
sadari bahwa dalam perkembangannya hal ini perlu pula mencakup tinjauan
mengenai peranan regionalisme (rasa kebersamaan pada suatu kawasan) guna
mewarnai keeratan hubungan dalam organisasi kerjasama regional serta sebaliknya
sejauh mana peranan atau manfaat kerjasama regional mempenbgaruhi tumbuhnya
rasa kebersamaan (regionalisme) itu. Dikutip dalam buku karangan T. May Rudi
yang berjudul Studi Kawasan, Sejarah
Diplomasi (1997:22)
0 Response to "Kekuatan Militer Dalam Konteks Politik Internasional"
Post a Comment