Obstruksi Jalan Napas
Obstruksi trakea seringkali terjadi sebagai akibat
penekanan akibat keganasan yang berasal dari luar trakea, dan sering juga
terjadi akibat lesi yang benigna. Sedangkan obstruksi dari bronkus lebih sering
terjadi sebagai akibat keganasan dari endo-bronchus (bronchogenic carcinoma)
tersebut. Metastase pada trakea ataupun bronkus adalah sangat jarang (kurang
dari 2%). Obstruksi jalan napas dapat juga terjadi oleh karena tracheomalacia,
stenosis pasca radioterapi.
Diagnosa.
Sulit
untuk membedakan obstruksi tersebut pada trakea ataupun bronkus. Biasanya
gejala dan tanda yang sering muncul adalah :
-
dyspnea
-
orthopnea
-
batuk
-
suara nafas berbunyi
-
Stridor
-
Suara serak / berubah
-
Hemoptisis
Foto toraks dan foto leher (tehnik jaringan lunak) dapat
membantu diagnosa obstruksi jalan napas, yaitu dengan melihat penyempitan
trakea, tarikan terhadap trakea, bronkus, atelektasis dll.
Terapi.
Terapi darurat sangat diperlukan secepatnya untuk mencegah
kematian.
Trakeostomi rendah dapat dilakukan pada cincin trakea
bagian bawah, sedikit diatas manubrium sterni. Dalam keadaan stenosis trakea
yang cukup panjang, sering kali diperlukan dilatasi dari stenosis, dan dipasang
kanula trakeostomi yang cukup panjang (mungkin tidak tersedia di Indonesia),
ataupun dengan pemasangan T-tube.