Politik Internasional - Dalam Hubungan Internasional
Dalam
hubungan internasional, setiap negara akan menjalankan politik
internasionalnya. Masing-masing politik internasional merupakan formulasi
kebijakan-kebijakan suatu negara dalam berinteraksi pada sistem internasional
seperti yang dikemukakan oleh Dahlan Nasution dalam bukunya yang berjudul Politik Internasional Konsep dan Teori (1989:6),
sebagai berikut: “Pada dasarnya politik internasional itu merupakan usaha-usaha
memperjuangkan perbedaan-perbedaan atau sengketa nilai dan ini tidak timbul
dari kondisi lingkungan obyektif, melainkan dari keyakinan atau pendapat yang
dibuatkan manusia atas kondisi tadi”. Politik Internasional yang ditekankan
oleh A.D. Nasution merupakan unsur yang terwujud bukan hanya dari lingkungan
eksternal suatu negara saja tetapi juga dari dalam negeri negara itu sendiri
dapat mewarnai terbentuknya politik internasional seperti opini publik yang
turut diperhitungkan di dalam pembuatan maupun pelaksanannya.
K.J.
Holsti dalam bukunya Politik Internasional
Suatu Kerangka Analisis (1992:200), mengatakan bahwa proses politik
internasional bermula ketika suatu negara melalui tindakan atau isyarat,
berusaha mengubah atau mempertahankan perilaku negara lain, misalnya: tindakan,
kesan dan kebijaksanaannya. Dalam politik internasional tindakan dan isyarat
digunakan dalam bentuk yang berbeda misalnya janji memberikan bantuan luar
negeri, propaganda, pameran kekuatan militer, pemakaian hak veto pada Dewan
Keamanan PBB, Walk out dalam
konferensi, menyelenggarakan konferensi, memberikan peringatan melalui nota
diplomatik, mengirim bantuan senjata dan uang kepada gerakan pembebasan,
mengadakan boikot terhadap barang-barang negara lain atau menyatakan perang.
Sementara
itu Hans. J Morgenthau seperti yang dikutip
dalam buku yang dikarang oleh Mohtar Mas’oed yang berjudul Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi (1990:18), mengemukakan
bahwa politik internasional seperti halnya semua politik adalah sebagai
perjuangan untuk memperoleh kekuasaan. Apapun tujuan akhir dari politik
internasional, tujuan menengahnya adalah kekuasaan. Negarawan dan bangsa-bangsa
mengejar tujuan akhir berupa kebebasan, keamanan, kemakmuran atau kekuasaan itu
sendiri. Mereka mendefinisikan tujuan-tujuan mereka itu dalam pengertian yang
religius, filosofis, ekonomis atau sosial. Mereka berharap bahwa tujuan akan
terwujud melalui perkembangan alamiah urusan kemanusiaan, tetapi begitu mereka
mencapai tujuan-tujuan mereka dengan menggunakan politik internasional. Mereka
melakukannya dengan berupaya memperoleh kekuasan, pemikiran Morgenthau di atas
ini terkenal dengan realisme politik.
0 Response to "Politik Internasional - Dalam Hubungan Internasional"
Post a Comment