Pencegahan Penyakit Tidak Menular
Pencegahan
penyakit tidak menular berfokus pada pendekatan populasi. Pendekatan populasi
adalah istilah yang digunakan untuk membedakannya dari pendekatan individual.
Rockhill (2001) menyebutkan bahwa pendekatan individual merupakan pendekatan
klasik dari epidemiologi. Namun temuan pendekatan individual sudah tidak lagi
bisa diterapkan secara langsung mengingat masalah yang dihadapi sudah bersifat
massal. Lagipula pendekatan populasi akan memberikan efek yang lebih jelas
kepada mereka yang berisiko, yaitu para individu tersebut.
WHO merekomendasikan bahwa upaya
pencegahan penyakit tidak menular harus dilakukan sedini mungkin, pada apapun
level epidemi yang sekarang terjadi. Karena itu tidak heran kalau negara-negara
maju sekalipun tidak mengabaikan pemantauan dan kemudian pencegahan penyakit
tidak menular ini.
Model pencegahan harus dimulai dari
upaya mengidentifikasi faktor risiko yang ada karena faktor-faktor risiko saat
ini adalah penyakit-penyakit (tidak menular) di masa yang akan datang. Karena itu diperlukan upaya pemantauan yang menggunakan
prinsip:
a. Pengumpulan data yang
konsisten dan meliputi wilayah yang mencakup kelompok populasi tertentu.
b. Mengembangkan
standarisasi pengukuran yang tetap dan dapat dibandingkan dari waktu ke waktu.
c. Bersifat pencegahan
sebelum penyakit terjadi.
d.Membantu merencanakan
program penanggulangan dan dalam upaya menentukan prioritas kesehatan.
e.Memberikan gambaran
umum mengenai keadaan penyakit tidak menular pada masa yang akan datang.
f. Mampu memonitor dan
mengevaluasi program intervensi yang sudah dilakukan dalam basis populasi.